Dosen UPN Veteran Yogyakarta Masuk Jajaran 2% Ilmuwan Top Dunia 3 Tahun Berturut-turut

  • Rabu 25 September 2024 , 09:50
  • Oleh : Dewi
  • 3788
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA – Dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si., M.T., masuk dalam daftar Top 2% Ilmuwan di Dunia 2024 atau Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2023-2024. Laporan tersebut dirilis oleh Stanford University dan Elsevier BV. pada Senin (16/9).

Stanford University, AS merupakan salah satu universitas ternama dunia yang dikenal dengan penilaian objektif dan selektif. Oleh sebab itu, Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2023-2024 merupakan daftar prestisius sekaligus pengakuan tertinggi bagi para akademisi dan peneliti kelas dunia.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Efendi, M.Si mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi atas pencapaian Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si., M.T. masuk dalam jajaran Top 2% Scientist in the World.

 

“Prestasi Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si., M.T. mengharumkan nama UPN Veteran Yogyakarta dan ilmuwan Indonesia secara umum di kancah internasional. Capaian tersebut juga menjadi bukti nyata kualitas riset dan dedikasi dosen bagi bangsa,” tutur Rektor UPN Veteran Yogyakarta.

Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si., M.T., mengaku bangga atas pengakuan prestisius tersebut. Menurutnya, Top 2% Scientist in the World bukan sekadar daftar biasa, melainkan pengakuan dunia internasional terhadap kualitas dan dampak penelitian dari setiap ilmuwan di berbagai bidang keilmuan.

“Ini adalah pengakuan yang sangat luar biasa dan membanggakan, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk kampus tercinta, UPN Veteran Yogyakarta,” tutur Dosen Teknik Kimia itu.

Menariknya lagi, hanya 223.153 akademisi dari seluruh penjuru dunia yang berhasil masuk dalam daftar paling bergengsi ini. Dari jumlah tersebut, hanya 150 akademisi dari Indonesia yang terpilih, termasuk Heri.

Dosen Teknik Kimia tersebut menduduki peringkat ke-31.633 dunia dan peringkat ke-10 di Indonesia. Menariknya, Heri berhasil masuk dalam jajaran Top 2% Scientist in the World 2024 versi Stanford University selama tiga tahun berturut-turut sejak 2022, 2023, dan 2024.

Bukan hanya itu, peringkatnya pun konsisten meningkat setiap tahun. Pada 2022, ia berada di peringkat ke-68 dari 98 akademisi Indonesia. Kemudian, posisinya naik menjadi peringkat ke-16 dari 92 akademisi Indonesia. Tahun 2024, Heri berhasil naik ke peringkat ke-10 dari 150 akademisi Indonesia.

“Saya merasa sangat terhormat karena saya adalah satu-satunya dosen dari UPN Veteran Yogyakarta yang berhasil meraih pencapaian ini untuk tiga tahun berturut-turut,” tuturnya.

“Prestasi yang menakjubkan ini seakan menegaskan bahwa dedikasi, kerja keras, dan komitmen dalam dunia penelitian akan selalu menghasilkan sesuatu yang luar biasa,” imbuh Heri.

Heri mengungkapkan, seleksi Top 2% Scientist in the World cukup ketat dan detail. Stanford University bukan sekadar melihat jumlah publikasi atau popularitas, tapi jauh lebih dalam.

Mereka menggunakan berbagai metrik ilmiah seperti citations, h-index, co-authorship adjusted hm-index, hingga composite indicator (c-score). Mereka juga mempertimbangkan posisi penulis dalam setiap publikasi, menilai dampak penelitian sepanjang karier dan juga untuk tahun berjalan. Semua ini dilakukan berdasarkan data terbaru dari Scopus, salah satu database ilmiah terbesar dan paling kredibel di dunia

Heri menegaskan, bahwa pencapaian tersebut merupakan milik bersama sivitas akademika UPN Veteran Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Dalam kesempatan itu, ia juga mendorong sivitas akademika UPN Veteran Yogyakarta, khususnya Jurusan Teknik Kimia, agar jangan ragu untuk mengikuti hibah penelitian, pelatihan publikasi di jurnal internasional bereputasi, dan berani mempublikasikan hasil riset kita di tingkat nasional dan internasional.

“Dengan segala kerendahan hati, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya selama ini,” tutup Heri.